Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa dengan Ahok, mengatakan bahwa dirinya ingin memajukan film-film nasional. Untuk itu, pihaknya akan membuat ruang menonton film nasional yang disiapkan di areal Balai Agung, Balai Kota dan hanya akan menayangkan film-film nasional setiap Sabtu dan Minggu.
“Saya pengen setiap Sabtu-Minggu diputar di sini, tapi saya mau ganttin proyektor yang lebih tajam biar kayak punya bioskop. Jadi orang nonton enak. Kalau sound sistem sudah cukup bagus,” kata Ahok usai membuka Wisata Balaikota, pertengahan September lalu.
Menurut Ahok, film-film yang nantinya akan diputar di Wisata Balaikota terdiri dari film pendek dan film panjang karya anak negeri dan setiap pekannya, film-film yang ditayangkan harus berbeda-beda, baik genre maupun judul filmnya. “Kita bisa putar misalnya jam 10 atau jam 12 terus habis itu off, lalu jam 2 sampai jam 4 diputer lagi,” ujarnya.
Ahok berkeinginan untuk memberikan kontribusi memajukan film nasional dan nantinya ia akan memperbolehkan sutradara, khususnya sutradara muda untuk menayangkan karyanya sebagai ajang promosi.
“Makanya mesti diatur. Mereka (sutradara) sekalian promosi filmnya. Warga yang mau menonton film, kita kasih gratis, tidak dipungut bayaran,” kata Ahok.
Ia mengutamakan film bergenre pendidikan atau komedi seperti film Benjamin Sueb, Soekarno, Jenderal Sudirman dan sebagainya, untuk ditayangkan di Balai Agung.
“Yang pasti nggak mungkin film Hollywood. Jadi film Indonesia semua, India jangan, film Warkop DKI boleh lah,” kata Ahok.