Karya Seni dan Apresiasi

Budaya, sebagai hasil dari cipta karya manusia adalah hal yang sangat penting dalam menentukan bentuk dan pola kehidupan sebuah peradaban. Maju-mundur, positif-negatif, baik-buruk sebuah peradaban, ditentukan oleh seberapa beradabnya bentuk dan pola hidup sebuah masyarakat, dan itu tercermin dari banyak hal, salah satunya adalah seni. Semakin sebuah komunitas masyarakat menghargai seni dan hasil karya manusia-manusia di dalamnya, akan semakin mendorong terbentuknya peradaban yang maju dan positif bagi masyarakat tersebut dan masa depan individu-individu yang hidup di dalamnya.

Persoalan harga menghargai hasil karya seni ini menjadi permasalahan penting dalam setiap kemajuan sebuah peradaban. Dengan semakin majunya teknologi dan ilmu pengetahuan, media massa dan saluran komunikasi yang lain, semakin tinggi pula ketidakpedulian dan pengabaian terhadap proses penghargaan bagi karya seni. Baik dari sisi penikmat seni, pelaku bahkan para pengambil kebijakan di dalam setiap struktur masyarakat dan peradaban. Dan ini menjadi ironis di saat pengabaian dan ketidakpedulian tersebut justru mematikan dan membunuh perlahan-lahan kemampuan bertahan hidup dari proses produksi karya seni.

Terus menerusnya proses pengabaian dan ketidakpedulian terhadap penghargaan atas setiap hasil karya seni ini tanpa disadari justru menjadi biang keladi dari matinya sebuah proses luhur dari kemajuan kebudayaan dan peradaban sebuah komunitas masyarakat. Proses kreatif produksi karya seni menjadi terhambat dan perlahan menggali kuburnya sendiri dengan tidak adanya penghargaan yang tinggi dan timbal balik kepentingan antara produsen seni dan penikmat seni. Dan ironisnya, para pengambil kebijakan pun seolah tutup mata tutup telinga menghadapi persoalan ini. Apalagi dengan situasi dan kondisi bahwa setiapkebijakan yang dihasilkan merupakan hasil kompromi dan sangat dipengaruhi oleh kepentingan kelompok-kelompok yang hanya bertujuan untuk mencari keuntungan yang sebesar-besarnya bagi dirinya sendiri dan kelompoknya.

Untuk itu, maka diperlukan perhatian dan pemahaman oleh unsur-unsur publik dari masyarakat untuk bisa lebih sadar dan mau untuk melakukan sesuatu dalam rangka memperkuat penghargaan yang baik dan sesuai terhadap hasil karya seni yang dihasilkan oleh setiap anak bangsa dan hal ini akan memperkuat pula proses bertahan hidup dan keberlangsungan dari setiap proses penciptaan karya seni yang bertujuan untuk mewujud-nyatakan setiap pola dan bentuk kebudayaan sebuah masyarakat sebagai bentuk evaluasi dan proses belajar untuk memajukan dan mempertahankan peradaban masyarakat itu sendiri. Bisa juga dengan menjadi kelompok masyarakat yang melakukan tekanan terhadap para pengambil kebijakan untuk memberikan perhatian lebih pada persoalan ini dan menjadikannya prioritas dalam pengambilan kebijakan yang terkait dengan seni, budaya dan peradaban sebagai hasil akhirnya.

Bahwa setiap karya seni adalah hasil dari proses berpikir, merenung, berimajinasi dan berkarya, itu patut mendapatkan penghargaan yang setinggi-tingginya. Semakin tinggi nilai penghargaan karya seni yang dihasilkan, maka semakin tinggi nilai budaya dan peradaban di mana setiap karya seni tersebut dihasilkan. Maka dari itu, sudah sepantasnya setiap unsur dari masyarakat, baik produsen karya seni, penikmat dan para pengambil kebijakan segera memberikan perhatian atas persoalan ini dan tidak membiarkan proses kreatif penciptaan karya seni menjadi mati suri dan perlahan menggali kuburnya sendiri. Ini tantangan.

Penulis

Kinescope Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *